Musik Sebagai Bantuan Belajar

Posting Komentar


Musik bisa digunakan melalui berbagai variasi cara untuk membantu proses belajar mengajar. Penggunaan musik menyerbu masuk ke arena pendidikan pada tahun 1990-an melalui apa yang disebut sebagai ‘Efek Mozart’ – sebuah peningkatan kinerja sementara dalam upaya pemahaman spasial temporal pada para mahasiswa yang diperdengarkan sepuluh menit pertama sonota Mozart. 


Pada beberapa penelitian terbaru, meskipun riset-riset lainnya sepenuhnya gagal dalam membuat tiruan spesifik mengenal efek ini, saat ini ada penerimaan umum bahwa musik bisa membantu proses belajar-mengajar melalui beberapa cara yang berbeda. Manfaat-manfaatnya tentu saja tidak semata-mata dihubungkan dengan musik dari masa Barok. Masa Barok, musik Barok adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Barok, kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Kata "Barok" diambil dari bahasa Prancis yang berarti "berbentuk tidak wajar" dan awalnya digunakan untuk mendeskripsikan bentuk mutiara.


Hal ini juga patut diingat adalah bila Anda bertanya kepada para peserta didik, sebagian besar dari mereka akan menjawab lebih memilih mendengarkan musik ketika belajar. Dari angket yang dikumpulkan, sebagian besar peserta didik kelas X, XI dan XII Program Bahasa, SMA Negeri 2 Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur senang mendengar musik saat proses belajar mengajar berlangsung atau permainan kosa-kata dengan mendengar musik.  Ruang kelas sunyi yang secara tradisional dinikmati oleh banyak guru dan dianggap sebagai pertanda bahwa segalanya berada dalam kendali ternyata bukan lingkungan yang terpilih para peserta didik sebagai tempat belajar. Bagi beberapa peserta didik, kesunyian bahkan mengganggu. 


Berikut ini adalah cara-cara spesifik  untuk memperdengarkan musik di ruang kelas Anda. 

1. Pendengarkan musik bertempo cepat dan berteman positif untuk menyambut peserta didik Anda dan membangkitkan semangat belajar pada awal pembelajaran atuh saat absensi berlangsung. 

2. Saat mempelajari negara atau kebudayaan tertentu, perdengarkan musik yang sesuai untuk mendukung pelajaran (misalnya, pada mata pelajaran bahasa Jerman, perdengarkan peserta didik dengan musik dalam bahasa Jerman). 

3. Perdengarkan musik menenangkan untuk membantu peserta didik Anda berada dalam dalam kondisi gelombang otak alfa dan sikap untuk belajar,  musik ini semestinya memiliki ritme yang sedekat mungkin dengan enampuluh ketukan per menit. 

4. Mainkan musik latar menenangkan saat peserta didik Anda mengerjakan latihan (ada kesempatan untuk bernegosiasi tentang jenis musik yang disukai para peserta didik). 

5. Gunakan musik dramatis selama meninjau pada akhir pelajaran Anda.


Ingatlah, memperdengarkan musik di ruang kelas Anda tidaklah sesederhana memutar musik di tenda pesta pernikahan aty sambut baru begitu saja, penggunaannya haruslah dipikirkan matang dan musik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran. 


Karya Osin Bahy
saya osin bahy

Related Posts

Posting Komentar